Selasa, 29 April 2014

TEORI PERBEDAAN KARANGAN


Pengertian karangan adalah Hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui tulisan yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya. Artinya segala ide, gagasan, pikiran yang ada pada penulis disampaikan dengan bahasa yang terpola dan teratur.

Pengertian karangan menurut para ahli :
1. E. Kosasih (2003 : 26), menjelaskan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
2.  Widyamartajaya (1979 : 9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
3. Poerwordarmita (1984 : 445), mengungkapkan bahwa karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.

Ada tiga komponen yang tergabung dalam kegiatan menulis, yaitu :
1.  Penguasaan bahasa tulis yang akan berfungsi sebagai media tulisan
2.  Penguasaan isi karangan sesuai dengan topic yang akan ditulis
3.  Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan

Ciri-Ciri Karangan yang Baik :

Karangan memiliki ciri-ciri yang bisa mengidentifikasikan  bahwa karangan tersebut dapat dikatakan baik. Menurut  Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca.

Dibawah ini terdapat beberapa persamaan ciri karangan yang baik, yaitu :
a. Jelas
Kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.

b. Kesatuan dan Organisasi
Kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun secara urut dan logis.

c. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal koefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua koefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.

d. Pemakaian  bahasa yang dapat diterima
Pemakaian bahasa yang dapat diterima akan sangat mempengaruhi tingkat kejelasan suatu karangan. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah-kaidah lain yang relevan.

Tujuan Mengarang :

Tujuan penulisan menurut Syafie’ie (1988 : 51-52), tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Mengubah keyakinan pembaca
2.      Menanamkan pemahaman sesuatu  terhadap pembaca
3.      Merangsang proses berpikir pembaca
4.      Menyenangkan atau menghibur pembaca
5.      Memberitahu pembaca
6.      Memotivasi pembaca

Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap (Keraf, 1994: 149). Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk karangan itu menjadi karangan yang teratur
Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

KARANGAN ILMIAH

Karangan Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umu8m serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya,

Karangan Ilmiah mempunyai tiga cirri yaitu:

1. Karangan Ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
2. Bersifat metodis dan sistematis
3. Menggunakan ragam bahasa ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsitan dan makna ganda.

KARANGAN NON ILMIAH

Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Karangan non ilmiah bersifat:

1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

KARANGAN SEMI ILMIAH

Karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah.

Jenis karangan semi ilmiah :
1.  Opini
2.  Editorial
3.  Resensi
4.  Anekdot
5.  Hikayat
6.  Berada diantara ilmiah

Ciri-ciri karangan semi ilmiah, yaitu :
1.  Ditulis berdasarkan fakta pribadi 
2.  Fakta yang disimpulkan subjektif
3.  Gaya bahasa formal dan popular
4.  Mementingkan diri penulis
5.  Melebih-lebihkan sesuatu
6.  Usulan-usulan bersifat argumentative
7.  Bersifat persuasive

 Macam-macam karangan semi ilmiah, yaitu sebagai berikut :
1.      Artikel
2.      Editorial
3.      Opini
4.      Feuture
5.      Reportase
6.      Manga

Referensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar