Kasus
pelecehan dan kekerasan seksual yang menimpa murid TK di Jakarta International
School (JIS) sebuah sekolah bertaraf International di daerah Jakarta Selatan ini
sangat memprihatinkan. Sekolah yang dianggap aman oleh orang tua karena
mempunyai peraturan yang sangat ketat ini bahkan orang tua pun tidak bisa
sembarangan masuk ke dalam lingkungan sekolah ini justru tidak terbebas dari tindakan kejahatan. Salah
satu kasus yang sedang banyak diperbincangkan oleh masyarakat luas akhir-akhir
ini adalah kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang menimpa AK bocah berusia
5 tahun blasteran Indonesia-Belanda.
Awalnya
AK (5) menunjukkan prilaku-prilaku aneh yang dicurigai oleh sang bunda. Prilaku
aneh tersebut seperti sering mengigau ketakutan di saat sedang tidur, saat dia
kencing sampai harus dipencet-pencet kemaluannya sampai air kencingnya tidak
ada lagi, tidak berani untuk kencing di toilet sekolah lagi. Selain itu, sang
bunda menemukan luka memar berbentuk bulat di sebelah kanan perutnya. Setelah
di tanya secara perlahan, akhirnya AK mencertikan kejadian itu kepada sang
bunda yang membuat sang bunda syok berat dan langsung menangis.
Setelah
dilaporkan dan ditangani oleh kepolisisan, akhirnya pihak sekolah dan keluarga
menemukan sang pelaku. Pelakunya ternyata merupakan orang yang dekat dengan
pergaulan korban, yaitu cleaning service sekolah tersebut. Pelaku yang terlibat
dalam kasus ini berjumlah 5 orang di mana salah satu pelakunya adalah seorang
wanita. Cara pelaku merayu korban adalah dengan cara memberi pensil berwarna
pink karena korban menyukai barang-barang berwarna pink, pelaku juga mengancam
korban dengan pisau. Selain itu dua diantara mereka memiliki kelainan seksual
atau homo. Akibat dari pelecehan dan kekerasan seksual ini, korban tertular
bakteri yang menyebabkan korban terkena herpes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar