Dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah tentu tidak dapat sembarang jawaban diberikan,
perlu bukti otentik, penelitian dan
metode untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur metode
ilmiah :
1. Karakterisasi
Pengamatan dan pengukuran
2. Hipotesis
Penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil
pengamatan dan
pengukuran
3. Prediksi
Deduksi logis dari hipotesis
4. Eksperimen
Pengujian atas semua hal di atas
B.
langkah-langkah metode ilmiah
1.
Merumuskan masalah.
2.
Merumuskan hipotesis.
3.
Mengumpulkan data.
4. Menguji
hipotesis.
5.
Merumuskan kesimpulan.
Metode berasal
dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau
membuat sesuatu.
Ilmiah
adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan
bukti fisis.
Fungsi-Fungsi
Metode Ilmiah antara lain :
· Membantu pemecahan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
· Menguji ulang hasil
penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
· Memecahkan atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang masih blum ditemukan jawabannya
Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan
Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan
Kriteria-kriterian
Pertanyaan Ilmiah yang baik antara lain :
1) Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya,
2) Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3) Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts),
4) Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
5) Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi,
6) Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7) Masalah itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan kemampuan peneliti.
Dalam kegiatan ilmiah, ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu:
a) Pertanyaan untuk mengungkap fakta
b) Pertanyaaan tentang prosedur
c) Pertanyaan tentang penggunaan alat dan bahan
d) Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan
1) Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya,
2) Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3) Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts),
4) Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
5) Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi,
6) Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7) Masalah itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan kemampuan peneliti.
Dalam kegiatan ilmiah, ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu:
a) Pertanyaan untuk mengungkap fakta
b) Pertanyaaan tentang prosedur
c) Pertanyaan tentang penggunaan alat dan bahan
d) Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan
A. Syarat
Pertanyaan Penelitian
Pada
hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang
terjadi antara:
1. Apa yang
seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
2. Apa yang
diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is available)
3. Apa yang
diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is achieved)
B. Pertanyaan
penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai
fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai
masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa
diangkat sebagai masalah penelitian.
Berdasarkan
kajian referensi buku-buku metodologi peneltian, setidaknya terdapat tujuh
syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Tersedia
data atau informasi untuk menjawabnya,
2) Data atau
informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara,
observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3) Memenuhi
persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu
(state of the arts),
4)
Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
5)
Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi,
6) Masalah
tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum
diketahui masyarakat luas, dan
7) Masalah
itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan kemampuan
peneliti.
C. Untuk
mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan reflektif
sebagai pemandu. Menurut Raco (2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan awal untuk
dijawab sebagai berikut:
1) Mengapa
masalah tersebut penting untuk diangkat,
2) Bagaimana
kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta atau gejala yang akan
diteliti,
3) Proses
apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa tersebut,
4)
Perkembanghan atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu peristiwa
terjadi
5) Apa
manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmu pengetahun dan
masyarakat secara luas di masa yang akan datang.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar