Minggu, 23 Maret 2014

PEMAKAIAN METODE ILMIAH DALAM MENJAWAB PERTANYAAN - PERTANYAAN ILMIAH



Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah tentu tidak dapat sembarang jawaban diberikan, perlu bukti otentik,  penelitian dan metode untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Unsur metode ilmiah :

1.     Karakterisasi
Pengamatan dan pengukuran

2.     Hipotesis
Penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran

3.     Prediksi
Deduksi logis dari hipotesis

4.     Eksperimen
Pengujian atas semua hal di atas

B.       langkah-langkah metode ilmiah

1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
 Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.

Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis.

Fungsi-Fungsi Metode Ilmiah antara lain :
· Membantu pemecahan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.

· Menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.

· Memecahkan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih blum ditemukan jawabannya

Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan
Kriteria-kriterian Pertanyaan Ilmiah yang baik antara lain :
1) Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya,
2) Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3) Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts),
4) Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
5) Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi,
6) Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7) Masalah itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan kemampuan peneliti.

Dalam kegiatan ilmiah, ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu:
a) Pertanyaan untuk mengungkap fakta
b) Pertanyaaan tentang prosedur
c) Pertanyaan tentang penggunaan alat dan bahan
d) Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan
A. Syarat Pertanyaan Penelitian

Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara:
1. Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
2. Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is available)
3. Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is achieved)

B. Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian.

Berdasarkan kajian referensi buku-buku metodologi peneltian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya,
2) Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes,
3) Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts),
4) Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
5) Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat  terjadi,
6) Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7) Masalah itu diajukan dalam  batas  minat  (bidang studi) dan kemampuan peneliti.

C. Untuk mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan reflektif sebagai pemandu. Menurut Raco (2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan awal untuk dijawab sebagai berikut:
1) Mengapa masalah tersebut penting untuk diangkat,
2) Bagaimana kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta atau gejala yang akan  diteliti,
3) Proses apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa  tersebut,
4) Perkembanghan atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu peristiwa terjadi
5) Apa manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmu pengetahun dan masyarakat secara luas di masa yang akan datang.

Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar