Ketika jaman sedang trend dengan
istilah mudik menggunakan sepeda motor, saya pun tidak ketinggalan mengikuti
trend tersebut. Awalnya mungkin hanya gurauan saja antara saya dan om saya di
waktu sedang menunggu adzan maghrib untuk berbuka puasa. Setelah sepakat,
akhirnya kami berdua memutuskan untuk mudik menggunakan sepeda motor. Awalnya
orang tua saya terutama mama, tidak mengizinkan saya untuk mudik menggunakan
sepeda motor dengan berbagai macam alasan, terutama masalah keselamatan. Tetapi
setelah meyakinkan hati mama, akhirnya beliau mengizinkan saya untuk mudik
menggunakan sepeda motor.
Keesokan harinya saya dan om saya pergi ke bengkel untuk menyervice motor dan mengganti spare part motor yang sudah tidak layak pakai. Tujuan mudik kita kali ini adalah Kota Kuningan, Jawa Barat. Hanya butuh waktu ±6 jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Senang rasanya bisa merasakan pengalaman pertama kali mudik dengan menggunakan sepeda motor. Setelah berdiskusi dengan om saya, akhirnya di putuskan waktu berangkat pada malam takbiran. Alasannya, supaya bisa merasakan kebersamaan mudik dengan para pemudik sepeda motor lainnya, biarpun suasana jalanan akan macet.
Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Setelah packing dan mengecek kesiapan sepeda motor, kami pun berangkat mudik dengan hati gembira. Kami berangkat mudik setelah menunaikan ibadah sholat isya. Papa, mama, dan adik saya berangkat pukul 22.00 dengan menggunakan mobil pribadi. Setelah berdoa dan pamit untuk berangkat terlebih dahulu, kami pun berangkat mudik menuju kampung halaman untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga besar di hari raya Idul Fitri.
Sepanjang perjalanan, banyak sekali para pemudik sepeda motor. Bahkan bisa di bilang jalanan mudik di kuasai oleh pemudik sepeda motor yang berasal dari Jakarta atau Bekasi. Ruas jalan pantura pun tidak sepi dari pemudik sepeda motor. Pemudik sepeda motor mulai terlihat ramai dan berbondong-bondong seperti sedang konvoi. Tidak sedikit para pemudik sepeda motor yang membawa serta anak-anak mereka untuk mudik menggunakan sepeda motor. Gema takbir terdengar dimana-mana dan membuat hati menjadi tenang.
Perjalanan mulai ramai dan macet di mana-mana. Mobil-mobil pribadi pemudik mulai terlihat antri di jalanan. Pemudik sepeda motor pun tidak kalah banyak dengan pemudik mobil pribadi. Bis-bis dan angkutan umum lebaran pun terlihat ramai mengangkut para pemudik menuju kampong halaman mereka masing-masing. Rest area, pom bensin, masjid-masjid di sepanjang jalan terlihat penuh oleh para pemudik sepeda motor dan mobil pribadi yang sedang istirahat sejenak melepas lelah. Saya dan om saya beristirahat sebanyak 3 kali untuk isi bensin dan sekedar melonjorkan kaki yang pegal.
Sekitar pukul 02.00 saya dan om saya sudah mulai memasuki wilayah Kota Kuningan, Jawa Barat. Sementara papa dan mama saya masih tertinggal sangat jauh dikarenakan terkena macet panjang. Suasana jalanan mulai dingin menusuk relung hati ketika memasuki Kota Kuningan, Jawa Barat. Suara gema takbir terdengar dimana-mana. Masih banyak pula sekelompok warga dan anak muda yang sedang takbir keliling. Suasana malam yang sangat indah pun terlihat dari atas Kota Kuningan, Jawa Barat.
Pukul 02.30 saya dan om saya tiba di rumah nenek tercinta. Sesampainya di sana, kami di sambut dengan sangat hangat oleh keluarga besar yang sudah menunggu kedatangan kami. Papa, mama dan adik-adik saya baru tiba di Kuningan sekitar pukul 06.00, dikarenakan macet panjang. Setelah berkumpul semua, kami melaksanakan sholat Idul Fitri bersama-sama kemudian dilanjutkan dengan saling maaf-memaafkan. Sebuah cerita mudik yang menyenangkan menggunakan sepeda motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar